Menyisihkan Benih untuk Ditabur dan Dimakan
Sumber: Jawaban.com

Kata Alkitab / 5 August 2024

Kalangan Sendiri

Menyisihkan Benih untuk Ditabur dan Dimakan

Puji Astuti Official Writer
675

2 Korintus 9:10-11 (TB) 

"Ia yang menyediakan benih bagi penabur dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu. Kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami." 

Dalam kehidupan sehari-hari, Tuhan memberikan berkat-berkat yang melimpah bagi kita. Namun, dalam setiap berkat yang kita terima, Tuhan memisahkan bagian yang harus kita makan dan bagian yang harus kita tabur. Ini adalah prinsip penting yang perlu kita pahami dan terapkan dalam kehidupan kita. 

Memisahkan Benih untuk Ditabur dan Dimakan 

Seperti seorang petani yang bijaksana, kita harus memisahkan sebagian dari berkat yang kita terima untuk ditabur kembali. Jika kita memakan semua hasil panen kita tanpa menyisihkan benih, kita tidak akan memiliki apa-apa untuk ditanam kembali, dan pada akhirnya, berkat tersebut akan habis. Tuhan menyediakan benih bagi kita untuk ditabur dan roti untuk dimakan. Tugas kita adalah bijak dalam mengelola berkat tersebut. 

Prinsip Menabur dan Menuai 

Prinsip ini mengajarkan kita untuk berani menabur dan menjadi berkat bagi orang lain. Kita belajar dari kisah janda miskin yang memberi dua peser (Markus 12:41-44). Meskipun pemberiannya sangat kecil, Tuhan melihat iman dan ketulusan hatinya.  

Tuhan tidak melihat jumlah pemberian kita, tetapi melihat iman di balik pemberian tersebut. Ketika kita menabur dengan iman, benih kecil yang kita tanam dapat bertumbuh dan menghasilkan buah yang berlipat ganda. 

Menerapkan dalam Kehidupan Sehari-hari 

1. Menyisihkan untuk Ditabur. 

Saat menerima berkat, baik itu dalam bentuk materi, waktu, atau talenta, sisihkan sebagian untuk ditabur kembali. Ini bisa berupa sumbangan kepada yang membutuhkan, pelayanan di gereja, atau membantu sesama. 

2. Menabur dengan Iman.  

Menaburlah dengan keyakinan bahwa Tuhan akan melipatgandakan apa yang kita berikan. Seperti janda miskin yang memberi dua peser, Tuhan melihat hati dan iman kita. 

3. Menjadi Berkat bagi Orang Lain. 

Ketika kita menabur, kita menjadi saluran berkat bagi orang lain. Dengan cara ini, kita turut serta dalam rencana Tuhan untuk memberkati banyak orang melalui hidup kita. 

4. Percaya pada Janji Tuhan. 

Tuhan berjanji untuk menyediakan dan melipatgandakan benih yang kita tabur. Percayalah bahwa setiap benih yang kita tabur dengan iman akan menghasilkan buah yang berlimpah pada waktunya 

Pertanyaan Refleksi: 

1. Apakah saya sudah bijak dalam memisahkan berkat yang Tuhan berikan untuk ditabur dan untuk dimakan? 

2. Bagaimana saya bisa menabur lebih banyak dalam kehidupan sehari-hari, baik melalui harta, waktu, atau talenta? 

3. Apakah saya menabur dengan iman, percaya bahwa Tuhan akan melipatgandakan setiap benih yang saya tanam? 

Doa: 

Tuhan, ajar kami untuk bijak dalam mengelola setiap berkat yang Engkau berikan. Beri kami hati yang rela menabur dengan iman, dan percaya bahwa Engkau akan melipatgandakan setiap benih yang kami tanam. Jadikan kami saluran berkat bagi banyak orang, sehingga nama-Mu semakin dimuliakan. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa, Amin. 

Sumber : Jawaban.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami